Selasa, 22 Juni 2010

nukilan


Apa yang akan terjadi jika kita bersama lagi?
Menurut mereka patah tulang akan semakin menguatkan.
lalu apakah kita juga bisa semakin kuat?

Mungkin kita akan berbohong dan saling menyakiti lagi,
lalu kita berpisah.

Lupakan..bahwa kita saling merindukan
Lupakan..betapa kita menyesal.

Senin, 21 Juni 2010

..., dan yang beranjak pergi.


Ada cerita tentang "jejak dan kenangan" hari ini. Setidaknya seperti itulah anasir yang kutemukan setelah membaca hari dalam bentuk tulisan senja. Entah mengapa semakin terbentang jelas perbedaan dari sebuah rasa yang tak bertuan ada. Ini bukan hal mudah untuk mengatakan aku pergi, kau pergi, dan rasa itu pergi (yang entah kemana dia beranjak). Ketika aku mulai rindu menerka apa yang menjadi cerita (disetiap harinya) yang kau tulis dengan bingkai senja, aku terhenyak ketika harus menemukan dan mengeja kata kepergian, melupakan, dan kenangan. Seperti itukah muara dari rasa sesal?
Kenal, mengenal, lalu mengenalimu, dan timbul kedekatan yang terasa satu lagi denganmu sungguh menyenangkan. Walau sekarang itu hanya bingkai dari sebuah yang kau namakan "Kenangan", dan aku tak bisa mencegahnya. Benar pada akhirnya selalu ada perpisahan sebagai perpaduan untuk setiap perjumpaan. Aku kira kata takkan cukup lagi untuk mengatakan penyesalan, ataupun untuk selalu menggali kata tanya "Mengapa".

Aku ingin mengutip sebuah pernyataan yang pernah kubaca dalam sela;
"Pertemuan dan perpisahan itu sebetulnya sama, bagaimana kita memaknainya".

:dan aku yakin kau membacanya.


ket: Gambar burung Manyar. Filosofi tentang burung manyar dapat dilihat dilaman ini, http://johnnash.blog.friendster.com/2008/11/burung-manyar-ploceus-philippinus/

Rabu, 09 Juni 2010

Membeli mimpi...


Pekan ini merupakan pekan kedua di bulan Juni. Hampir disetiap tahunnya, disetiap pertengahan bulan Juni selalu ada kesibukan. Dan tentunya setelah kesibukan tersebut ada waktu jeda untuk istirahat. Ya, liburan sekolah dipenghujung akhir tahun ajaran. Setelah sebelumnya disibukkan dengan aktivitas ujian kenaikan kelas, pembagian rapor, dan ketegangan menunggu naik atau tidak ke jenjang kelas berikutnya. Bagiku ada yang menarik dengan persiapan liburan kali ini. Seperti ini ceritanya:
Bagi kami (baca: keluarga) tidak ada tradisi liburan disetiap akhir tahun ajaran. Cukup dengan diam di rumah, tentunya dengan berbagai aktivitas disekitar rumah sudah menjadi hal yang menyenangkan (kadan jenuh) bagi kami sekeluarga. Hal tersebut sudah menjadi rutinitas, kalau tidak untuk mengatakan memang tak cukup waktu dan dana untuk pergi liburan.
Adikku, sudah beranjak besar. Sekarang mulai memasuki kelas enam sekolah dasar. Rasanya, jika mengingat kisah aku dengan adikku yang kedua tentunya tidak adil dengan kondisi keluarga kami sekarang yang notabene sudah dapat dikatakan cukup (untuk tidak mengatakan mapan) untuk memberi mimpi liburan kepada adikku tersebut. Ya, aku sering menganggapnya sebagai membeli mimpi yang tak terbeli dulu. Akhir tahun ini memang momentnya tepat, dan alhamdulillah ada sedikit rezeki untuk liburan. Benar, sebetulnya masalah selama ini memang selalu berkutat dengan waktu dan dana. Untuk itu jauh hari, aku sudah sesuaikan waktu dan tentunya menyisihkan sedikit uang untuk persiapan liburan akhir tahun ini. Bukan untuk aku tentunya, untuk adikku yang harus terbeli segala mimpi-mimpinya. Karena bagiku mimpi dimasa lalu takkan pernah sama rasanya, walaupun saat ini aku bisa membeli mimpi-mimpi tersebut.
Untuk adikku Sandy Maulana Setiaji, "Jangan takut bermimpi, pasti ada jalan dimana kita bisa meraihnya".




: Hayu 'Nyet' siap-siap berangkat ka Jogja...Berangkat............(^_^)

ket. Foto: Sandy (Baju biru), Oga (baju orange)