Minggu, 20 November 2011

Air


Kali ini, aku ingin berbicara tentang air. Mungkin ada pertanyaan, "Kenapa harus air?". Sederhananya, "Karena saat aku tulis, hujan sedang mendera".
Air yang turun dari langit biasanya kita sebut air hujan. Tapi jika air tersebut berasal dari langit-langit yang ada di rumah, biasa kita sebut (air) bocor. Tubuh kita (katanya) hampir dari separohnya berisi cairan--maka dari itu salah satu iklan minuman menggunakannya--, jika tubuh tersebut kekurangan cairan maka terjadilah yang dinamakan 'dehidrasi'. Celakanya, bagaimana jika cairan tersebut harus keluar dari beberapa lubang yang ada pada tubuh kita?
Cairan yang keluar dari telinga, dengan efek bau lendir hijau yang ada jadinya 'conge'. Cairan yang keluar dari hidung--yang kira-kira sama bau dan berlendir--, sering kita menyebutnya 'ingus'. Nah, jijik kan?
Lalu, jika cairan yang keluar dari penis yang berlendir bening, kita sering menamakan itu sperma/mani. Pertanyaannya sama pula, Jijik kan?
Lho, bukannya proses seseorang menjadi manusia dari pertemuan si cairan itu dengan sel ovum kan? Lalu, kita pernah berbicara "jijik" atau " (men-) Jijik (-kan)nya?

Jumat, 04 November 2011

Kelak

kelak, aku ingin melewati setiap hari bersamamu
bukan dengan istimewa, karena bersamamu adalah suka.
kelak, aku ingin melewatkan rasa lelah, penat, dan duka bersamamu
bukan hanya itu, karena bersamamu adalah bahagia.
kelak, kelak, dan kelak...aku ingin mencintaimu dengan segenap hati yang ada.
"Aku sadar, memilihmu adalah anugrah. Maka dari itu, aku takkan melewati setiap persentuhan denganmu".
de omnibus dubitantum ...
Namun, takkan ragu.. takkan ragu tuk menikah sejak awal cerita.