Kamis, 12 Juli 2012

Bersamamu


Kekasihku yang setia,
yang sampai akhir cerita asmara kita masih selalu mencinta. Berjuta kata takzim ingin kuucapkan padamu sebagai bagian dari rasa suka yang kadung melekat padamu.
Kekasihku yang setia,
Begitu banyak kata tanya yang selalu meminta, “ternyata kita bisa sampai pada titian cerita cinta ini”. Lalu kemana asmara ini akan bermuara, jawabanya ada di sini ketika hati mulai menyatu dalam sakramen cinta kita berdua.
Kekasihku yang setia,
Begitu aku takjub padamu. Ya. Kamu, sayang. Kamu yang selalu bisa meruntuhkan segala ego dalam diriku. Kata salut tentunya terlalu picisan jika harus mengganti takjub yang ada untukmu. Sebegitu besarkah rasa sayangku padamu?
Setelah hari ini, aku akan memanggilmu dengan sebutan ‘istriku’. Jadilah satu dengan diriku, menyatu dalam balutan asmara yang tak lagi tabu. Karena saat ini bukan lagi Aku dan Kamu, tapi semua tentang KITA.
Istriku, ini adalah sebuah ajakan dariku yang memintamu untuk bersinergi. Tentunya kamu mau bukan?
Istriku, “Mari bersama…”




idaites, Juni 2012