Kekasihku yang setia,
yang sampai akhir cerita asmara kita masih selalu mencinta.
Berjuta kata takzim ingin kuucapkan padamu sebagai bagian dari rasa suka yang
kadung melekat padamu.
Kekasihku yang setia,
Begitu banyak kata tanya yang selalu meminta, “ternyata kita
bisa sampai pada titian cerita cinta ini”. Lalu kemana asmara ini akan
bermuara, jawabanya ada di sini ketika hati mulai menyatu dalam sakramen cinta
kita berdua.
Kekasihku yang setia,
Begitu aku takjub padamu. Ya. Kamu, sayang. Kamu yang selalu
bisa meruntuhkan segala ego dalam diriku. Kata salut tentunya terlalu picisan
jika harus mengganti takjub yang ada untukmu. Sebegitu besarkah rasa sayangku
padamu?
Setelah hari ini, aku akan memanggilmu dengan sebutan
‘istriku’. Jadilah satu dengan diriku, menyatu dalam balutan asmara yang tak
lagi tabu. Karena saat ini bukan lagi Aku dan Kamu, tapi semua tentang KITA.
Istriku, ini adalah sebuah ajakan dariku yang memintamu
untuk bersinergi. Tentunya kamu mau bukan?
Istriku, “Mari bersama…”
idaites, Juni 2012