Senin, 21 Juni 2010

..., dan yang beranjak pergi.


Ada cerita tentang "jejak dan kenangan" hari ini. Setidaknya seperti itulah anasir yang kutemukan setelah membaca hari dalam bentuk tulisan senja. Entah mengapa semakin terbentang jelas perbedaan dari sebuah rasa yang tak bertuan ada. Ini bukan hal mudah untuk mengatakan aku pergi, kau pergi, dan rasa itu pergi (yang entah kemana dia beranjak). Ketika aku mulai rindu menerka apa yang menjadi cerita (disetiap harinya) yang kau tulis dengan bingkai senja, aku terhenyak ketika harus menemukan dan mengeja kata kepergian, melupakan, dan kenangan. Seperti itukah muara dari rasa sesal?
Kenal, mengenal, lalu mengenalimu, dan timbul kedekatan yang terasa satu lagi denganmu sungguh menyenangkan. Walau sekarang itu hanya bingkai dari sebuah yang kau namakan "Kenangan", dan aku tak bisa mencegahnya. Benar pada akhirnya selalu ada perpisahan sebagai perpaduan untuk setiap perjumpaan. Aku kira kata takkan cukup lagi untuk mengatakan penyesalan, ataupun untuk selalu menggali kata tanya "Mengapa".

Aku ingin mengutip sebuah pernyataan yang pernah kubaca dalam sela;
"Pertemuan dan perpisahan itu sebetulnya sama, bagaimana kita memaknainya".

:dan aku yakin kau membacanya.


ket: Gambar burung Manyar. Filosofi tentang burung manyar dapat dilihat dilaman ini, http://johnnash.blog.friendster.com/2008/11/burung-manyar-ploceus-philippinus/

Tidak ada komentar: