Rabu, 07 Juli 2010

selang hari ketika kau putuskan untuk memilihnya...


Kali ini bukan hanya menjauh, ketika jarak sudah semakin memendar.
Bukan sekali rasanya kita seperti ini, yang hanya diam membisu dan (mungkin) saling menunggu tentang cerita hari ini. Ini menyakitkan ketika harus ada sebagai bagian dari cerita hari ini. Yang notabene aku rindu tentang; cerita gundah, desah, dan indah itu.
Semakin kita memberi sikap akan jarak, tentu beban akan rasa itu makin ada dan dalam terasa. 'Benar seperti itukah?' katamu. Ya, semakin jauh dan menjauh bukan pudar yang ada, tapi geletar hati semakin mengingatkan kita akan getar rasa yang pernah ada.
"Lalu harus seperti apa aku bersikap?"
Seperti yang kau katakan lagi:
"Aku tak bisa menemuimu lagi, karena disetiap pertemuan akan ada hal yang mengingatkanku padamu". Dan itu adalah pilihan sikapmu.
dan aku sekedar berkata:
"Nikmati saja setiap yang ada saat ini. Semuanya yang ada: Suasana, romansa, pertemuan, dan perpisahan (yang kau pilih). Dan seperti aku telah jelaskan, bahwa aku takkan kemana-mana dan takkan menjauh memendar darimu".



:mungkin ini sementara saja. Yang perlu kau tahu, "Aku bahagia dengan yang ada sekarang".

2 komentar:

saman mengatakan...

Wow.. romantisme seorang david dapat membikin lumer hati perempuan.. hehe

iDaites mengatakan...

mentega kali lumer...^^
Malu euy blog ku dibaca ku seorang Wana Sedaju..^^