Selasa, 17 November 2009

Tentang Kebudayaan*

Ada banyak cara untuk mengungkapkan apa itu kebudayaan. Berawal dari definisi sederhana, kebudayaan dapat ditelusur dari segi etimologis yang berasal dari kata Sansekerta budhayah, yang merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Pengertian di atas sesuai dengan perspektif yang dikemukakan oleh kaum strukturalisme yang memandang bahwa kebudayaan sebagai produk atau hasil dari aktivitas nalar manusia, sumber kebudayaan tak lain adalah nalar manusia atau human mind. Kebudayaan dalam terminologi di atas masih terlalu sempit, jika boleh dikatakan masih terbatas dalam kaitannya dengan berbagai unsur yang membangun sebuah kebudayaan. Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah definisi seperti apa yang tepat untuk menjawab apa itu kebudayaan.

Terdapat banyak definisi tentang kebudayaan yang dimunculkan oleh berbagai pakar yang mengkaji tentang budaya dan kebudayaan tersebut. Dalam tulisan ini penulis memaparkan beberapa definisi tentang kebudayaan sebagai landasan teoretis dari beberapa pendekatan dan beberapa pakar yang mengungkapkan kebudayaan. menurut Canadian Commission for Unesco, kebudayaan dinyatakan sebagai: A dynamic value system of learned elements, with assumptions, conventions, beliefs and rules permitting members of a group to relate to each other and the world, to communicate and to develop their creative potential. Terdapat beberapa elemen penting dalam pengertian di atas, bahwa kebudayaan adalah sebuah nilai yang dinamik dari elemen-elemen pembelajaran yang berisi asumsi, kesepakatan, keyakinan dan aturan-aturan yang memperbolehkan anggota kelompok untuk berhubungan dengan yang lain. Pengertian kebudayaan ini termasuk dalam pengertian kebudayaan sebagai sistem nilai, yaitu kebudayaan sebagai sistem normatif yang mengatur kehidupan bermasyarakat.

Menurut Suparlan (1986) kebudayaan ialah keseluruhan pengetahuan yang dipunyai oleh masyarakat oleh manusia sebagai mahluk sosial, yang isinya adalah perangkat-perangkat, model-model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang dihadapi dan untuk mendorong dan menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukannya. Dua pengertian di atas merujuk kepada pandangan kaum evolusionistik yang memberikan pengertian kebudayaan sebagai bentuk cipta, rasa, dan karsa atau kelakuan dan hasil kelakuan manusia. Kebudayaan mengandung tiga hal utama, yaitu sebagai sistem budaya, aktivitas, dan kebudayaan yang berwujud benda-benda (fisik).

Dengan demikian, dari berbagai definisi tentang kebudayaan di atas, dapat direduksi sebuah pengertian sederhana, bahwa kebudayaan merupakan bentuk hasil aktivitas nalar manusia yang terwujud dalam beberapa aspek yang meliputi sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan sebagai watak khas dari setiap masyarakat.

Wujud Kebudayaan

Berdasarkan definisi tentang kebudayaan di atas, dapat kita temukan bahwa terdapat sebuah dimensi wujud budaya. Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan meliputi tiga wujud, yang antara lain:

  1. Wujud ide

Wujud tersebut menunjukkan wujud ide dari kebudayaan, yang sifatnya abstrak. Dalam wujud ide ini terdapat gagasan, nilai, dan tata kelakuan, yang fungsinya ada untuk mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai bentuk kesopanan. Kebudayaan ideal ini sering pula disebut sebagai sistem budaya yang merupakan komponen kebudayaan yang berisi pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan, yang dalam bahasa Indonesia lazim kita sebut sebagai adat istiadat.

  1. Wujud aktivitas

Merupakan suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud tersebut disebut pula sebagai sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia. Sistem sosial ini merupakan perwujudan kebudayaan yang bersifat konkret, dalam bentuk perilaku dan bahasa.

  1. Wujud fisik

Wujud ini dinamakan pula sebagai kebudayaan fisik, yang merupakan hasil fisik aktivitas perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya konkret dan berupa benda-benda.

Subtansi utama Kebudayaan

Terdapat beberapa subtansi utama dalam pembentukan sebuah kebudayaan. Subtansi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di masyarakat yang member jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi. Selain itu, terpadat beberapa unsur yang membentuk kebudayaan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh B. Malinowski, kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur universal, yaitu:

  1. Bahasa
  2. Sistem teknologi
  3. Sistem mata pencaharian
  4. Organisasi sosial
  5. Sistem pengetahuan
  6. Religi/kepercayaan
  7. Kesenian

Konklusi

Sebagai kesimpulan, perlu untuk kita simak pernyataan yang dikemukakan oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man and His Work tentang teori kebudayaan, yaitu:

  1. Kebudayaan dapat dipelajari
  2. Kebudayaan berasal atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah eksistensi manusia.
  3. Kebudayaan mempunyai struktur
  4. Kebudayaan bersifat dinamis
  5. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah
  6. Kebudayaan merupakan alat bagi seseorang individu untuk mengatur keadaan totalnya dan menambah arti bagi kesan kreatifnya.

Kebudayaan dalam kerangka ilmu sosial budaya dasar adalah berkaitan dengan penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai kemanusiaan.

Referensi

Kaflan, David. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soelaeman, Munandar. 2001. Ilmu Budaya dasar: Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.

Sumaatmadja, Nursyid. 1998. Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Bandung: CV. Alfabeta.


*Bahan ajar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, pada Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)

Tidak ada komentar: