Saat ini, tentunya cerita berisi tentang aku dan kamu. Bagai pantai yang begitu setia pada lautan, begitu pula rasa ini terus berpautan dengan selaksanya. Aku dan Kamu tentunya akan selalu ingat masa ini. Masa dimana kita mulai merajut janji setia untuk bersama dalam cinta. Ya, diakhir Maret yang membiru. Karena aku-- Si Rendi yang menggodamu..
Sejak pertemuan pertama, aku sudah jatuh cinta padamu. Jatuh hati hingga merasa adanya satu rasa yang mesti bertalu dalam irama cinta. Seperti alunan musik, setiap nada yang tercipta menjadi harmoni suara yang indah. Aku ingin mencintaimu, melalui nada C Mayor 7 yang tercipta menjadi sebuah lagu dengan lirik seperti ini:
<!--[if gte mso 9]>
Rona Asmara
(cipt: iDaites)
Setiap manusia pasti pernah merasakan asmara cinta, atau lebih tepatnya terjebak dalam kekakuan, kebisuan, ketakberdayaan menghadapi cinta. Ya, kadang cinta tak mengenal waktu. Datang tak terduga, dan pergi pun menyakitkan. Lalu bagaimana kita menyikapinya? “Berikan dia senyum manismu, ketika awal dan akhir dari sebuah cinta”. Ah, asmara...ketika kulihat pada rona wajahmu.
Dengarlah kasih, aku bicara
Tentang cerita asmara kita
Tak perlu lagi ragu dihatimu
kita raih bahagia bersamaku
Coda;
Dan bila esok ragu masih mengganggu
Ku pastikan ku selalu ada untukmu
Reff;
O...dirimu
pancarkan rona asmara cinta di hatiku
O...dirimu
hanya cinta satu yang tersemai di hatiku selalu
(dan itu kamu, dan itu kamu)
Kudendangkan lagu hanya untukmu
Sebagai ungkapan rasa dihatiku
Tak perlu lagi ragu dihatimu
Kita sambut bahagia bersamaku
Coda;
Dan bila esok ragu masih mengganggu
Ku pastikan ku selalu ada denganmu
Back to reff...
Kita nikmati bersama lagu ini nanti. Aku memetik gitar dan Kamu menyayi (karena aku tahu suaramu indah).
: Hadiah (lagu) sederhana yang bisa aku berikan padamu. Nikmati saja, dinda.