Selasa, 29 Maret 2011

Rona Asmara


Saat ini, tentunya cerita berisi tentang aku dan kamu. Bagai pantai yang begitu setia pada lautan, begitu pula rasa ini terus berpautan dengan selaksanya. Aku dan Kamu tentunya akan selalu ingat masa ini. Masa dimana kita mulai merajut janji setia untuk bersama dalam cinta. Ya, diakhir Maret yang membiru. Karena aku-- Si Rendi yang menggodamu..
Sejak pertemuan pertama, aku sudah jatuh cinta padamu. Jatuh hati hingga merasa adanya satu rasa yang mesti bertalu dalam irama cinta. Seperti alunan musik, setiap nada yang tercipta menjadi harmoni suara yang indah. Aku ingin mencintaimu, melalui nada C Mayor 7 yang tercipta menjadi sebuah lagu dengan lirik seperti ini:

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Rona Asmara

(cipt: iDaites)

Setiap manusia pasti pernah merasakan asmara cinta, atau lebih tepatnya terjebak dalam kekakuan, kebisuan, ketakberdayaan menghadapi cinta. Ya, kadang cinta tak mengenal waktu. Datang tak terduga, dan pergi pun menyakitkan. Lalu bagaimana kita menyikapinya? “Berikan dia senyum manismu, ketika awal dan akhir dari sebuah cinta”. Ah, asmara...ketika kulihat pada rona wajahmu.

Dengarlah kasih, aku bicara

Tentang cerita asmara kita

Tak perlu lagi ragu dihatimu

kita raih bahagia bersamaku

Coda;

Dan bila esok ragu masih mengganggu

Ku pastikan ku selalu ada untukmu

Reff;

O...dirimu

pancarkan rona asmara cinta di hatiku

O...dirimu

hanya cinta satu yang tersemai di hatiku selalu

(dan itu kamu, dan itu kamu)

Kudendangkan lagu hanya untukmu

Sebagai ungkapan rasa dihatiku

Tak perlu lagi ragu dihatimu

Kita sambut bahagia bersamaku

Coda;

Dan bila esok ragu masih mengganggu

Ku pastikan ku selalu ada denganmu

Back to reff...


Kita nikmati bersama lagu ini nanti. Aku memetik gitar dan Kamu menyayi (karena aku tahu suaramu indah).


: Hadiah (lagu) sederhana yang bisa aku berikan padamu. Nikmati saja, dinda.

Selasa, 15 Maret 2011

Aku sebut ini Bahagia


aku sebut ini adalah 'bahagia'...

Dibelahan yang lain, banyak orang yang tidak senikmat ini menikmati setiap kebahagiaan yang saat ini kurasakan.

aku sebut ini 'keberuntungan'...

Disaat yang sama, banyak orang yang tidak seberuntung yang aku alami seperti saat ini.

aku sebut ini 'perasaan'...

Disaat aku merasa adanya dirimu,

dan

Aku merasa bahagia (tanpa kutip)

Selasa, 01 Maret 2011

MARET


<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Ada waktu yang berlalu, seperti kita yang selalu memadu asmara ini hingga rasanya kita seakan berbulan madu selalu. Saat ini, Maret sudah nampak menjadi sebuah keharusan yang meninggalkan kenangan akan februari. Sebelum menulis tentang hal ini, aku kembali teringat akan perjalanan waktu yang telah kita lalui (bersama). Setiap cerita indah, perlu menemukan seremoni untuk menjadi abadi. Dan dalam kenyataan yang sejauh ini aku percayai untuk menjadi satu denganmu.

“Boleh aku ingatkan (kamu) tentang cerita di bulan Maret ini?”

Maret kali ini hujan selalu setia menemani disetiap harinya. Tentu kamu masih ingat bagaimana disetiap sela hujan kita selalu bercerita tentang ‘hujan’. Dan tentunya kamu masih ingat betapa kita berdua menyukai suasana ketika hujan menantang dengan dingin yang diberi. Entah mengapa aku selalu ingin mengingatkanmu tentang itu. Setiap rintik hujan yang ada adalah isyarat untukku agar selalu merindukanmu.

Tepat di bulan Maret ini pula, kita secara sadar dengan hati terbuka saling berjanji untuk setia. Berjanji untuk saling berbagi tentang info diri, karena ada semacam candu (antara kamu dan aku) yang tak bisa ditawar ketika kita tak menjadi satu dalam selaan hari. Aku terpanah asmara oleh busur yang kamu lepaskan tepat menghujam hati, jantung, dan kedalaman makna nurani diriku. Sepertinya aku tak bisa jauh darimu lagi.

Di bulan Maret ini, aku lagi bahagia dengan hadirnya dirimu. Selangkah demi selangkah kita terus susuri jalan dan jalinan asmara ini. Tentunya aku bahagia menyusuri setiap titian jalan ini bersamamu, maukah kamu denganku?

Jika ini memang samsaraku, atas nama asmara, aku ingin meminta maaf karena ingin memilikimu…tanpa batas waktu.

Mari kita bersama, lewati bulan Maret disetiap tahunnya. Denganku, tentunya.




: Hadiah anniversary ‘kita’, untuk kamu dan kita tentunya. I love u…^^

Kamis, 10 Februari 2011

kenang

kadang waktu terasa lamat berlalu. Entah mengapa semua seperti saling bertalu dalam alur waktu yang menuju satu. Ya, satu jalan kembali menuju pada-Nya jua.
Rasanya baru kemarin aku bisa bercanda denganmu. Kita tertawa dengan begitu banyak guyon yang memang terasa renyah tertampak dari bibirmu. Namun, yang ada sekarang aku berduka karena memang hanya sedih yang ada sekarang dalam hati. Benar katamu:
"Sisakan tawa ini untuk nanti, jangan dihabiskan sekarang". Begitu menurutmu, tempo hari.

saat ini, aku ingin mengenangmu. Tepat seperti tanggal 5 Desember (beberapa tahun yg lalu) yang kau tinggalkan tanpa basa basi apa pun, seperti itu nuansa hatiku dalam arti kata 'mengenangmu'.


:
Yang tertinggal dalam ingatan

Rabu, 12 Januari 2011

Zonovateste


Januari 2011

Berlalu sudah desember tanpa ucap sapa yang dahulu pernah ada.
Desember lalu disesaki dengan hujan yang selalu merincik seiring nuansa yang kelabu. Ya, desember lalu adalah kelabu dengan sejuta rindu yang tak tersentuh sedikitpun oleh ruang rasa. Saat ini januari pun menyingsing, ada sepesan Zonovateste untukmu; "Hei, kamu sangat berarti. Sambut tahun ini dengan nuansa baru tanpa huru hara hati yang lalu ya. Selesaikan semuanya dengan sempurna,' malaikat juga tahu kamu yang akan jadi juaranya".




: Salute, teman.

Senin, 27 Desember 2010

ode tentang kita (antara kamu dan aku)


menarik rasanya melihat masa yang akan datang dengan cita yang ada. Menarik pula jika kita melihat ke belakang dengan semangat yang membara untuk beranjak. Ya, beranjak menuju masa depan yang (ideal) lebih baik. Tahun lalu adalah pusaran sejarah yang tak mungkin berulang. Dan saat ini aku sedang dalam persiapan menuju perjalanan mendatang yang insya Allah akan gilang gemilang. Tahun depan adalah awal yang baru lagi bagiku. Baru dalam segala hal yang menuntut kedewasaan diri ini, seiring tapak cita mulai muncul menjelma satu per satu. Tentunya dengan niat ibadah yang selalu tertanam dalam diri, aku selalu menikmati setiap deru aktivitas saat ini. Insya Allah, semua berjalan sesuai adanya.
Perihal lain tentang diri ada dalam resolusi tahun depan. Ya, cerita tentang asmara. Tentunya dengan kamu 'dinda' yang ada sebagai teman makna hati yang coba saling menerjemahkan setiap bentuk pertemuan nurani. Untukmu (dinda) pula aku palungkan sebuah cita tentang cerita kita hari ini, esok, dan sejauh nuansa yang bisa kita ciptakan bersama. Tentunnya dengan sedikit berusaha untuk mengusahakannya, yang tentunya bukan hanya aku, kamu: tapi tentang KITA. Jangan pernah lelah untuk menjadi matahariku, karena apa dayanya bumi tanpa sinarmu. Bahkan ketika malam pun, aku selalu ingin segera melihat cahayamu kembali sang matahari cintaku.


:Aku saat ini sedang gempita dalam suka karena: KAMU, dan Kelanjutan studiku.

Senin, 20 Desember 2010

ada yang lain (rasa)


ada wajahmu di wajahnya. seperti itulah yang ku tangkap sekilas dari raut wajahnya. setelah bergerak tak menentu, aku coba kembali menolehkan wajah, dan ternyata memang seperti itulah wajahmu dalam wajahnya. Aku ingin menampik semua ini, jika yang ada adalah rindu. Aku ingin mencegah jika ini perasaan kangen dalam setiap ingat. Tentunya ini tak adil dalam sebuah cerita tentang kita, yang notabene aku dan kamu satu dalam rasa yang menggebu dalam cinta.