Seperti berkaca pada cermin yang bersih tanpa noda. Sekilas merenung pada apa yang dilihat pada sebercak noda yang coba meragukan akan keyakinan peran diri. Membuat semuanya jadi ingin ternyata tak semudah melihat cermin yang mengahadap pada diri. Aku tersentak akan garis lurus dari cermin diri. Setidaknya itulah yang terlihat ketika melihat sosok anak ruhaniku. Individualis, progresif, dan cermin sosialis yang melekat dalam sosok diri.
"Ternyata itulah cermin diri yang nyata ada. Entah aku harus menangis atau bangga dengan yang sejenis, karena itulah cermin diri yang nyata ada".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar