Senin, 31 Mei 2010
For a memory with you.
Tak mengapa jika semua harus menjadi seperti ini, jangan tanya kenapa...
Ada getar ketika aku sebentar merasakan kehangatan ini. Ya, denganmu menghabiskan senja kali ini, di pantai yang tentunya indah ini. Selang sejenak dari pertemuan denganmu tadi begitu hikmat terasa. Entah mengapa rasa itu ada, mungkin karena aku rindu padamu. Jika 'ya' perasaan itu rindu aku harap aku benar menuangkannya padamu, jika tidak sebenarnya itu hanya luapan sementara antara perjumpaan dengan beban rasa yang dilema.
Untuk apa kita bersama jika semua hanya dus...
Ketika aku larut dalam hangatnya pelukanmu, aku merasakan begitu dekatnya kita sebagai individu yang saling merasa. Rasanya aku masih dapat mengingat bagaimana desahan nafasmu yang mulai terengah, dan hal itu sama seperti saat ini ada dalam pelukanmu. Aku cium pula serangkaian harum rambutmu yang terurai, dan ini merupakan hal yang baru darimu karena saat bersamaku dulu (ya aku masih ingat) rambutmu pendek dan itu lucu. Aku ingin melepas pelukanmu untuk bertanya sesuatu, "Mengapa ada pertemuan denganmu lagi? Sebenarnya aku muak dengan segala dus...".
"Mengapa kau melepasku, jika cinta masih ada dalam...?" itu katamu.
Karena aku mencintaimu, untuk itu aku melepasmu. Adakalanya realita tak sama dengan semua cita yang diharapkan ada nyata. Biar saja ini menjadi kenangan, yang paling tidak bisa menjadi sebuah cerita ditulisan ini. Untuk saat ini dan nanti.
: aneh mengapa bisa menulis ini, dan di siang bolong pula.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar